TRADISI MARKOBAR DALAM KAJIAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DI KABUPATEN MANDAILING NATAL

Authors

  • Anisah Hasibuan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Mhd Syahminan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Nabila Yasmin Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.54443/siwayang.v1i3.391

Keywords:

Pernikahan, Tradisi Markobar, Komunikasi Antar Budaya.

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar budaya dalam tradisi Markobar pada adat pernikahan di Mandailing. Teori yang menjadi pendukung penelitian ini antara lain, tradisi Markobar dan komunikasi antar budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi (etnis) dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam penyampaian isi Markobar memiliki urutan dalam penyampaiannya yaitu dimulai dari suhut yang merupakan orang tua dari dari kedua mempelai yang bertanggung jawab dalam pernikahan, kahanggi, anak boru merupakan menantu atau kelompok keluarga yang mengambil istri dari keluarga suhut, mora yang merupakan kelompok dari suhut yang mengambil istri, yaitu saudara laki-laki ayah, hatobangon merupakan tokoh adat yang memilki sifat dan karakter yang dewasa dan termasuk orang yang paling paham adat-istiadat di daerah tersebut. Tradisi Markobar juga bukan menjadi suatu hambatan jika terjadi perbedaan budaya dalam sebuah pernikahan. Dalam teori analisis komunikasi antar budaya juga terdapat beberapa pendekatan yang ada di tradisi Markobar, hal tersebut menunjukkan bahwa komunikasi antar budaya dan tradisi Markobar memiliki keterkaitan dalam beberapa bentuk.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A rriyono dan Aminuddin Siregar. (1985). Kamus Antropologi. Akademik Pressindo.

Alo Liliweri. (2003). Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Pustaka Pelajar.

Anakboruna, M. A. P. M. H. D. (1993). Horja Adat Istiadat Dalian Na Tolu. Parsadaan Marga Harahap Dohot Anakboruna.

Dalimunthe, A. L. M., Perkawinan, E., & Pada, A. (n.d.). Al maysita dalimunthe | 1 eksistensi perkawinan adat pada masyarakat mandailing di kota medan al maysita dalimunthe. 1–17.

Dalimunthe, R. (2021). Wawancara dengan Narasumber.

Dr. Mhd Syahminan, M. A. (2017). Nilai Kearifan Mandailing Horja Siriaon Bona Bulu. PRENADAMEDIA GRUOP.

Farizal Nasution. (2017). Mengenal Provinsi Sumatera Utara (Kabupaten-Kota). CV. Mitra Medan.

H. Pandapotan Nasution, S. (2012). Dalian Na Tolu Dan Partuturan. Yayasan Pencerahan Mandailing.

Hasibuan, A. A. P. I. (2021). MARKOBAR SIDANG ADAT ANGKOLAMANDAILING - Google Books (p. 198). AE Publishing.

Hilda, L. (2016). Revitalisasi Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Masyarakat Muslim Mandailing Dalam Menjaga Harmonisasi Lingkungan Hidup. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 40(1), 175–192. https://doi.org/10.30821/miqot.v40i1.218

Kriyanto, R. (2014). Teknik Praktis Riset komunikasi. Kencana.

Kundori. (2019). KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM ADAT PERKAWINAN JAWA. 4(1), 79–89.

Lubis, F. K. (2006). Kearifan Mandailing dalam Tradisi Markobar Gordang Sambilan. Skripsi, 1–20.

Mattulada. (1997). Kebudayaan Kemanusiaan Dan Lingkungan Hidup. Hasanuddin University Press.

Mulyana, Deddy, & Rakhmat, J. (2005). Komunikasi Antar Budaya : Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. PT Remaja Rosdakarya Offset.

Mulyana, Dedy, & Rakhmat, J. (1993). Komunikasi Antar Budaya. PT Remaja Rosdakarya.

Downloads

Published

2022-09-30

How to Cite

Hasibuan, A. ., Syahminan, M. ., & Yasmin, N. . (2022). TRADISI MARKOBAR DALAM KAJIAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DI KABUPATEN MANDAILING NATAL. SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, Dan Antropologi, 1(3), 131–140. https://doi.org/10.54443/siwayang.v1i3.391

Issue

Section

Articles