ANALISIS KELEMBAGAAN DESA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR KAWASAN DAERAH PERLINDUNGAN LAUT KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE
Main Article Content
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ketersediaan dan pengelolaan kelembagaan masyarakat pesisir kawasan daerah perlindungan laut dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Pendekatan studi yang digunakan dalam kegiatan ini secara umum yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni mendeskripsikan data-data yang diperoleh sehingga dapat diketahui kondisi eksisting yang sesuai dengan keadaan saat penelitian ini dilaksanakan. Komponen-komponen yang danalisis dengan pendekatan ini adalah kondisi sosial masyarakat sekitar kawasan DPL dan kondisi kelembagaan yang ada di sekitar kawasan DPL. Hasil penelitian ini adalah penataan dan manajemen kelembagaan yang mengelola wilayah DPL harus dapat ditingkatkan lagi. Peran dan fungsi kelembagaan pengelola kawasan DPL dapat dikaji kembali sehingga dalam menjalankan tugas-tugas dan perannya dapat memperbaiki kehidupan sosial maupun ekonomi masyarakat utamanya mereka yang bermukim di sekitar wilayah DPL. Solusi yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir adalah mencanangkan program-program pemberdayaan kepada nelayan. Pemberdayaan yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan mata pencaharian alternatif, peningkatan akses modal bagi nelayan, peningkatan terhadap akses teknologi baik teknologi penangkapan/budidaya maupun teknologi pengolahan hasil perikanan, memfasilitasi nelayan untuk meperoleh pasar yang layak, dan pengembangan aksi kolektif atau kelompok usaha bersama.
Creswell. J. W., 1994. Research Design Qualitative and Quantitative Approaches.
London: SAGE Publications.
Faiza, 2011. Efektifitas dan Keberlanjutan Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana. IPB. Bogor.
Hidayati D, Ngadi, Chayadi R. 2011. Pengelolaan Terumbu Karang melalui Coremap di Wakatobi. LIPI-Coremap LIPI. Jakarta.
Hidayat, 2013. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Nelayan. Jurnal Sejarah CITRA LEKHA. Vol. XVII, No. 1 Feb 2013. Hal : 43 – 58.
Hikmat, H. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Humaniora Utama. Bandung.
Indarwati I, Wardana DS, 2013. Metode Pemberdayaan Masyarakat Pesisir melalui pendekatan penguatan kelembagaan di wilayah pesisir kota semarang. BENEFIT. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 17. No. 1 Juni 2013, Hal 75-88.
Nugroho, T. 2007. Paradigma, Model, Pendekatan Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi daerah. FIA. Universitas Brawijaya. Malang.
Tuwo A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut: Pendekatan Ekologi,
Sosial-Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Brilian Internasional.
Surabaya (ID).
Salman. Darmawan. 2003. PemberdayaanMasyarakat sebagai Kunci Keberhasilan
PPK. Makalah disampaikan dalam“sosialisasi pembinaan dan pengendalian
program pengembangan kecamatan (PPK)fase II dan pelatihan penguatan kinerja tim kordinasi PPK kebupaten dan pelakuPPK kecamatan” .BPMP-SulSel.
Makassar
Yusuf, Djumran. 2013. Studi Kelembagaandalam Pengelolaan dan Pemanfaatan
Telur Ikan Terbang (Kasus DesaPallalakang Kabupaten Takalar dan Desa
Pambusuang Kabupaten Polman).Desertasi. PPS. Unhas. Makassar.