PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH (WASTE) HASIL PRODUKSI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) SEBAGAI PRODUK GASTRONOMI DI DESA CAU BELAYU, MARGA, TABANAN

Authors

  • I Made Dwiki Tresnadi Pande Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • I Wayan Putra Aditya Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • Putu Eka Wirawan Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • Putu Sri Darmayanti Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • I Gusti Ayu Eka Suwintari Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • I Made Hadi Purnantara Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • Ayu Suwita Yanti Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • David Adi Saputra Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

DOI:

https://doi.org/10.47353/sikemas.v3i1.2219

Keywords:

Virgin Coconut Oil, Kelapa, Serundeng, Pepes Tlengis

Abstract

Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan merupakan desa wisata yang memiliki potensi alam yang melimpah, seperti kelapa. Namun, pengembangan aktivitas wisata di Desa Cau Belayu belum berjalan secara maksimal, mengingat masih lemahnya SDM yang berkaitan dengan jiwa kewirausahaan, belum adanya produk kuliner unggulan berbasis kelapa (something to buy) yang ditawarkan kepada wisatawan. Pengolahan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) akan menghasilkan limbah (waste) berupa ampas kelapa dan blondo yang dapat diolah kembali menjadi produk kuliner, yaitu serundneg dan pepes tlengis. Tujuan pengabdian ini untuk menjadikan serundeng dan pepes tlengis sebagai produk wisata kuliner Desa Cau Belayu melalui pelatihan pengolahan limbah (waste) Virgin Coconut Oil (VCO) menjadi produk gastronomi kepada Kelompok PKK dan POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) Desa Cau Belayu. Analisis data yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bermaksud untuk memahami fenomena dan melakukan percobaan terkait subjek penelitian melalui metode demontrasi. Hasil pengabdian ini berupa serundeng dan pepes tlengis yang berasal dari limbah (waste) hasil produksi VCO, lalu dikemas dengan menarik dan siap dipasarkan kepada wisatawan. Setelah pelatihan ini, diharapkan kelompok PKK dan POKDARWIS dapat mengembangkan Desa Cau Belayu sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan memproduksi serundeng dan pepes tlengis hasil residu Virgin Coconut Oil sebagai usaha yang berkelanjutan sebagai produk kuliner unggulan (something to buy) Desa Wisata Cau Belayu yang dikemas sesuai dengan inovasi dan kreativitas masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Admin LP2M. (2022). 5 Jenis Metodologi Pembelajaran yang Sering Digunakan. LP2M. https://lp2m.uma.ac.id/2022/03/16/5-jenis-metodologi-pembelajaran-yang-seringdigunakan/

A.O. Yoeti. (1985). Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa Offset

Darma Putra, Giri Adnyani, dan Murnati. (2021). Bali Sweet Escape Village: Mengenal Desa Wisata Cau Belayu. Bali:Pustaka Larasan

Dewi, Arianty, dan Antara. (2023). Pemberdayaan Kelompok Wanita dalam Pembuatan Inovasi Makanan Berbahan Dasar Komoditi Lokal Masyarakat Desa Kenderan. Jurnal Abdi Masyarakat. Vol.3, No.2.

Haeranu. (2010). Pemanfaatan Limbah Virgin Coconut Oil (Blondo). Jurnal MKMI. Vol.6, No.4. Hal. 244-248.

Jamaludin, Mohammad, dkk. (2023). Pengolahan Buah Kelapa Menjadi Produk Unggulan Pangan (Serundeng) Sebagai Upaya Pemanfaatan Potensi Alam Desa Parebok. Jurnal Media Abdimas. Vol.2,No.1

Maesaroh, Mamay. (2023). Keragaan Usaha dan Nilai Tambah Agroindustri Serundneg Kelapa. Skripsi. Universitas Siliwangi.

Suteja,I.W. & Wahyuningsih, S.(2019). Strategi Pengembangan Potensi Kuliner Lokal Dalam Menunjang Kegiatan Pariwisata Di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Kabupaten Lombok Tengah. Media Bina Ilmiah. 14(2).

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Dwiki Tresnadi Pande, I. M. ., Putra Aditya, I. W. ., Eka Wirawan, P. ., Sri Darmayanti, P. ., Ayu Eka Suwintari, I. G. ., Hadi Purnantara, I. M. ., Suwita Yanti, A. ., & Adi Saputra, D. . (2024). PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH (WASTE) HASIL PRODUKSI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) SEBAGAI PRODUK GASTRONOMI DI DESA CAU BELAYU, MARGA, TABANAN. Publikasi Ilmiah Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (SIKEMAS), 3(1), 35–42. https://doi.org/10.47353/sikemas.v3i1.2219