POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU SLB DALAM MEMPERKENALKAN PENDIDIKAN SEKSUAL DI SLB NEGERI AUTIS SUMATERA UTARA
Main Article Content
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal guru SLB dalam memperkenalkan pendidikan seksual di SLB Negeri Autis Sumatera Utara, dan untuk mengetahui kendala komunikasi interpersonal guru SLB dalam memperkenalkan pendidikan seksual di SLB Negeri Autis Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena yang dialami oleh informan penelitian. Hasil penelitian yang telah penulis lakukan di SLB Negeri Autis Sumatera Utara bahwa (1) Pola komunikasi interpersonal guru SLB dalam memperkenalkan pendidikan seksual dengan bentuk pola komunikasi interpersonal, seperti dengan cara mengetahui gejala siswa SLB yang sedang dialami oleh siswa tersebut agar guru SLB mampu berkomunikasi secara interpersonal dengan baik dan menentukan jenis komunikasi interpersonal dengan cara menerapkan jenis komunikasi interpersonal dan juga pengarahan agar siswa tersebut dapat memahami jenis komunikasi interpersonal dalam memperkenalkan pendidikan seksual, (2) Kendala komunikasi interpersonal guru SLB dalam memperkenalkan pendidikan seksual adalah kondisi fisik / jasmani juga keterbatasan dalam pola pikir siswa tunagrahita yang menjadi kendala dalam memperkenalkan pendidikan seksual sehingga guru harus memperkenalkan pendidikan seksual secara berulang-ulang.
Aji, Sety Nugroho. 2017. “Aplikasi Pembelajaran Pendidikan Seksualitas Untuk Anak Autis”. Program Studi Teknik Informatika. Fakultas Teknologi Industri. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Amanda, Sullivan. dan Linda, C. Caterino. 2008. “Addressing The Sexual and Sex Education Of Individual with Autism Spectrum Disorders’’. Education and Treatment of Children, Vol 31. No 3.
Ayu Maulidiyah, H. ., & Hery Yoenanto, N. . (2021). Pendidikan Kebutuhan Khusus Ditinjau Dari Perspektif Psikologi Perkembangan. Berajah Journal, 2(1), 76–86. https://doi.org/10.47353/bj.v2i1.58
Dianawati, Ajen. 2003. Pendidikan Seks Untuk Remaja, Tangerang: Kawan Pustaka.
Dyah, Puspita. 2008. Warna-Warni Kehidupan: Ketika Anak Autistik Berkembang Remaja. Jakarta. Yayasan Autisma Indonesia.
Eka, Adhithia Pratiwi dan Fitri, Romandika. 2020. ”Peningkatan Pengetahuan Anak Berkebutuhan Khusus Tentang Pendidikan Seks Usia Pubertas Melalui Metode Sosiodrama di SLB Negeri 1 Mataram.’’ Vol 2. No 1.
Hestutyani. Putri Sholicha, Siti, Fatonah dan Muhammad. Edy Susilo. 2015. ”Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Menyampaikan Pendidikan Seks Bagi Anak Usia Dini.”Vol 13. No 3.
Jalaluddin, Rakhmat. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Cetakan ke-7. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Lisinus, Rafael dan Pastiria S. 2020. Pembinaan Anak Berkebutuhan Khusus, Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
Marhaeni, Fajar. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Noor, H., & Riinawati, R. (2021). Improving Management of Early Childhood Education (Paud) Through Identification of Institutional Problems. Berajah Journal, 1(3), 117-124.
Onong, Uchjana Effendy. 1999. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Riinawati, R. (2021). Hubungan Konsentrasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sdn Karang Mekar 4 Banjarmasin. Berajah Journal, 1(2), 72-75.
Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Sarlito, W. Sarwono. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Stephen, W. Littlejohn. 1989. Theories of Human Communication 3. Belmont. Wadsworth Publishing Company.
Soleha, R. S., Enawar, E., Fadhillah, D., & Sumiyani, S. (2022). Analisis Kesulitan Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar. Berajah Journal, 2(1), 58-62.
Sulthon, 2020. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Depok: Rajawali Pers.
Yasir, 2020. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Deepublish.
Zharifah Arindayani, T. ., & Retno Suminar, D. . (2021). Stimulasi Psikososial Untuk Mendukung Pengelolaan Emosi Anak Kebutuhan Khusus. Berajah Journal, 2(1), 87–97. https://doi.org/10.47353/bj.v2i1.59